Senin, 27 April 2009

PSM dan HIRARC

Process Safety Management (PSM) dan HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control) sering menjadi perdebatan, sekarang sedikit ada informasi mengenai hal-hal tersebut. Semoga membantu.
Pernah dengar ISRS, NOSA, atau mungkin SMK3 Permenaker 05/men/1996. Kira2 PSM sejenis dengan itu semua, sebuah bentuk sistem manajemen TAPI yang perlu digaris bawahi ialah biasanya PSM digunakan untuk industri proses (oil, petrokimia, dan sejenisnya).
Untuk elemennya agak sedikit berbeda karena sesuai dengan kekhasan yang dimiliki industri proses tsb. Misanya saja mechanical integrity, process safety information, pre-start up review, CSMS (contractors safety management systems), PHA (process hazard analysis), dll (note: pdca-nya tidak begitu terlihat tidak seperti kebanyakan standar lainnya). Untuk lengkapnya, saya lampirkan literaturnya.
Untuk HIRA sendiri, di PSM sudah mengakomodasi pada elemen PHA yang telah saya sebutkan sebelumnya. Namun yang perlu diamati ialah dalam PSM sebaiknya digunakan metode identifikasi bahaya maupun analisis risiko yang lebih advance ketimbang HIRA yang sering kita lihat, mengingat keterbatasan HIRA dalam menggali eksisting bahaya dan risiko untuk industri proses (contoh: bahaya yang berasal dari fluid flow, pressure, equipment temperature, mungkin tidak terekam oleh HIRA). Ataupun jika kita melihat pada standar OHSA 29 CFR 1910.119 dipersyaratkan metode yang digunakan ialah sbb : What-If Checklist, What-If/Checklist, Hazard and Operability Study (HAZOP), Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis, ataupun metode lain yang setara kegunaannya.

Dear All,

Sedikit menggarisbawahi komentar .

Sesungguhnya tidak betul bahwa PSM hanya untuk industri proses saja. Industri yang lain juga bisa memakai parameter PSM ini untuk menyusun sistem manajemen K3nya. Karena memang OSHA tidak pernah menyebutkan bahwa PSM itu hanya untuk industri proses saja. Industri penerbangan, industri power plant, industri mining, dsb bisa juga memakai 12 elemen dari PSM sebagaimana yang disebutkan oleh OSHA.
Process Safety itu sebenarnya lebih ditujukan pada setiap aktifitas/upaya untuk mengendalikan resiko yang sifatnya katastropik (lihat di artikel Beacon Process Safety). Namun karena Process Safety lebih banyak dibahas oleh industri migas atau industri petrokimia maka seolah-olah Process Safety itu hanya "milik" industri itu saja.

Memang saat ini yang saya lihat Process Safety di Chemical cukup berkembang sangat pesat, apalagi ditunjang banyak software yang mendukung - seperti : PHAST dan Safeti. Kalau mau mempelajari Process Safety di Chemical saya rekomendasikan buku Chemical Process Safety - karangan Daniel A Crowl, PhD. Buku itu cukup lengkap sebagai pemula untuk belajar tentang Process Safety. Tapi kalau mau lebih lengkap, ya saya sarankan untuk hunting buku-bukunya terbitah AIChE atau bisa juga ke website www.iips-online. com kemudian daftar sebagai member sebesar Rp. 150 rb selanjutnya anda akan dapat buku Fundamental Process Safety dalam bahasa Indonesia yang lumayan bagus.

Belajar tentang Process Safety Management mirip dengan belajar sistem manajemen yang lain. Kalau di AIChE anda akan mendapatkan bagaimana menyusun hingga bagaimana meng-audit.

PSM dikembangkan oleh OSHA (29 CFR 1910.119). Tadinya diperuntukan untuk perusahaan2 dimana Hazardous Material di process/diolah. The US Department of Energy (DOE) sudah merelease dua handbook untuk panduannya, dan juga Du Pont tahun 1991
Kalau kita lihat memang program elemen cocok untuk kegiatan2 diatas, dari pada system lainnya. Makanya, lalu Dirut Pertamina mengeluarkan Surat Keputusan untuk dipakai di Migas, terutama untuk daerah process/pengilangannya.

Jadi kalau mempunyai concern, bisa dipelajari dulu process dan program elemen cocok atau tidak. Atau bisa juga memakai program2 elemennya yang sesuai seperti ; Maintenance Integrity atau Management of Change atau lainnya.


Ada tambahan.....?

Tidak ada komentar: